Ya Allah

Ya Allah permudahkanlah ku memperoleh seorang suami yang salih, beriman,bertaqwa, berilmu pengetahuan serta bersikap lembut hati.. dan dia mecintaiku sepenuh hati kerana mu Ya Allah dan aku juga mecintai dia sepenuhhati kerana mu Ya Allah.. dan dia menjadi peneman hidupku di dunia dan akhirat... janganlah Engkau Ya Allah membiarkan aku hidup seorang diri kerana sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik penyambung zuriat warisan.. amin

Sunday, September 11, 2011

JANGAN JADI HAMBA DUNIA

"Jangan jadi hamba dunia, duniawi yang bagai fatamorgana. Jadikan dunia sebagai kenderaan menuju syurga, jangan seperti untuk menuju neraka. Carilah rezeki sebanyak-banyaknya untuk bekalan di akhirat, karena tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Bukan mudah untuk kita menjaga hati supaya tidak mudah tertawan oleh nafsu duniawi. Kekayaan dan kebahagiaan letaknya di hati dan keduniawian tidak menjamin anda kaya dan bahagia di dunia ini"


Allah berfirman:''Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu." (Muhammad: 36)


"Manusia rela mengabdikan diri kepada yang dicintainya. Sekiranya cinta kepada seorang wanita maka ia rela menjadi hamba wanita itu. Dan apabila cinta pada harta dunia..maka ia sanggup menghambakan diri ke arah itu. Juga kiranya pautan hatinya pada nafsu, ia akan menuruti segala keinginan nafsunya.. Barangsiapa mengadap dunia, nescaya dia akan dibakar api dunia..yakni tamak sehingga menjadi abunya. Dan berangsiapa mengadap akhirat..nescaya akhirat itu akan membersihkannya dengan cahaya.


Firman Allah swt yang bermaksud;
''Tidak aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk menyembah dan beribadat padaku."(az-Dzaariat:56




cintaku

"Tempat yang paling sepi di dunia ini adalah hati manusia yang tiada cinta di dalamnya.Tiada keindahan di dunia ini melebihi indahnya cinta & tiada jeritan yang melebihi ratapnya cinta.Anda tidak perlu mengambilnya daripada seseorang bagi memberikannya kepada orang lain. Anda sentiasa memilikinya lebih daripada cukup bagi diberi pada orang lain.Sesudah matipun kita masih dapat meninggalkan cinta kita, sebab cinta memiliki kekuatan".

"Cinta kerana Allah merupakan suatu keindahan & dipenuhi dengan keberkatan,yang disulami dengan kejujuran & keikhlasan. Dan ianya akan kekal hingga akhir hayat, seandainya pun terjadi perpisahan adalah kerana Allah. Cinta merupakan fitrah & sangat indah. Hargailah dengan mensyukuri & berpandukan jalan yang diredhai-Nya. Disamping mencari keredhaan-Nya.Sekiranya tiada keikhlasan, Allah tidak redha dan ianya tidak berpanjangan"

taubat nasuha


Taubat NasuhaCetakE-mail
Ditulis oleh Dewan Asatidz   
Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya.

Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia. Bahkan Nabi Muhammad telah membenarkan hal ini dalam sebuah sabdanya yang berbunyi: "Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)."

Di antara kita pernah berbuat kesalahan terhadap diri sendiri sebagaimana terhadap keluarga dan kerabat bahkan terhadap Allah. Dengan segala rahmatnya, Allah memberikan jalan kembali kepada ketaatan, ampunan dan rahmat-Nya dengan sifat-sifat-Nya yang Maha Penyayang dan Maha Penerima Taubat. Seperti diterangkan dalam surat Al Baqarah: 160 "Dan Akulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan Tuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firmanya dalam surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."

Taubat dalam Islam tidak mengenal perantara, bahkan pintunya selalu terbuka luas tanpa penghalang dan batas. Allah selalu menbentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Seperti terungkap dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al-Asy`ari: "SesungguhnyaAllah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat."

Merugilah orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampai batas. Padahal, pintu taubat selalu terbuka dan sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya karena sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang.

Tepatlah kiranya firman Allah dalam surat Ali Imran ayat: 133, "Bersegaralah kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."

Taubat yang tingkatannya paling tinggi di hadapan Allah adalah "Taubat Nasuha", yaitu taubat yang murni. Sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Tahrim: 66, "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bresamanya, sedang cahaya mereka memancar di depan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan 'Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kamidan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu'".

Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan brejanji untuk tidak melakukannya lagi di masa medatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya adalah dengan meminta maaf kepadanya. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat, "Apakah penyesalan itu taubat?", "Ya", kata Rasulullah (H.R. Ibnu Majah). Amr bin Ala pernah mengatakan: "Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya".

Di bulan pengampunan, Ramadhan yang "Syahrul Maghfirah" ini adalah saat yang tepat untuk kita bertaubat. Bagi yang sudah bertaubat mari memperbarui taubatnya dan yang belum taubat mari bergegas kepada ampunan Allah. 10 hari kedua bulan Ramadhan merupakan masa maghfirah (ampunan) sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Abu Haurairah "Ramadhan, awalnya Rahmah, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya dibebaskan dari api neraka" (H.R. Ibnu Huzaimah).

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Friday, September 9, 2011

jangan

‎"Jangan jadi hamba dunia, duniawi yang bagai fatamorgana. Jadikan dunia sebagai kenderaan menuju syurga, jangan seperti untuk menuju neraka. Carilah rezeki sebanyak-banyaknya untuk bekalan di akhirat, karena tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Bukan mudah untuk kita menjaga hati supaya tidak mudah tertawan oleh nafsu duniawi. Kekayaan dan kebahagiaan letaknya di hati dan keduniawian tidak menjamin anda kaya dan bahagia di dunia ini"


Allah berfirman:''Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu." (Muhammad: 36)

Wednesday, September 7, 2011

Sayyidah Fatimah Az Zahra'


Memang cocok sekali pasangan Sayidina Ali ini kerana Sayidina Ali sendiri lantaran kemurahan hatinya sehingga digelar sebagai 'Bapa kepada janda dan anak yatim' di Madinah.Namun, pernah suatu hari, Sayidina Fatimah telah menyebabkan Sayidina Ali tersentuh hati dengan kata-katanya. Menyedari kesilapannya, Sayidatina Fatimah segera meminta maaf berulang-ulang kali. Apabila dilihatnya air muka suaminya tidak juga berubah, lalu dengan berlari-lari anak dia mengelilingi Sayidina Ali. Tujuh puluh kali dia 'tawaf' sambil merayu-rayu memohon dimaafkan.

Melihatkan aksi Sayidatina Fatimah itu, tersenyumlah Sayidina Ali lantas memaafkan isterinya itu,
saksikan kisah penuhnyaaaa

Dia membesar dalam suasana kesusahan. Bondanya pergi ketika usianya terlalu muda dan masih memerlukan kasih sayang seorang ibu. Sejak itu,dialah yang mengambil alih tugas menguruskan rumahtangga seperti memasak, mencuci, mengemas rumah dan menguruskan keperluan ayahandanya.

Di sebalik kesibukan itu, dia juga adalah seorang yang paling kuat beribadah. Keletihan yang ditanggung akibat seharian bekerja menggantikan tugas ibunya yang telah pergi itu, tidak pula menghalang .Sayidatina Fatimah daripada bermunajata dan beribadah kepada Allah SWT.Malam- malam yang dilalui, diisi dengan tahajud, zikir dan siangnya pula dengan sembahyang, puasa, membaca Al Quran dan lain-lain.

Setiap hari,suara halusnya mengalunkan irama Al Quran.Di waktu umurnya mencapai 18 tahun, dia dikahwinkan dengan pemuda yang sangat miskin hidupnya. Bahkan oleh kemiskinan itu, untuk membayar mas kahwin pun suaminya tidak mampu lalu dibantu oleh Rasulullah SAW.

Setelah berkahwin kehidupannya berjalan dalam suasana yang amat sederhana, gigih dan penuh ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Digelar Singa Allah, suaminya Sayidina Ali merupakan orang kepercayaan Rasulullah SAW yang diamanahkan untuk berada di barisan hadapan dalambala tentera Islam. Lalu, seringlah Sayidatina Fatimah ditinggalkan oleh suaminya yang pergi berperang untuk berbulan-bulan lamanya. Namun dia tetap redha dengan suaminya. Isteri mana yang tidak mengharapkan belaian mesra daripada seorang suami.

Namun bagi Sayidatina Fatimah r.ha, saat-saat berjauhan dengan suami adalah satu kesempatan berdampingan dengan Allah SWT untuk mencari kasih-Nya, melalui ibadah-ibadah yang dibangunkan.Sepanjang pemergian Sayidina Ali itu, hanya anak-anak yang masih kecil menjadi temannya. Nafkah untuk dirinya dan anak-anaknya Hassan, Hussin, Muhsin, Zainab dan Umi Kalsum diusahakan sendiri.

Untuk mendapatkan air, berjalanlah dia sejauh hampir dua batu dan mencedoknya dari perigi yang 40 hasta dalamnya, di tengah bahang mentari padang pasir yang terik.Kadangkala dia berlapar sepanjang hari. Sering pula dia berpuasa dan tubuhnya sangat kurus hingga menampakkan tulang di dadanya.Pernah suatu hari, sedang dia tekun bekerja di sisi batu pengisar gandum, Rasulullah datang berkunjung ke rumahnya.

Sayidatina Fatimah yang amat keletihan ketika itu lalu meceritakan keperitan hidupnya itu kepada Rasulullah SAW. Betapa dirinya teruk bekerja, mengisar tepung, mengangkat air, memasak serta melayan anak-anak. Dia berharap agar Rasulullah dapat menyampaikan kepada Sayidina Ali, kalau mungkin bolehdisediakan untuknya seorang pembantu rumah. Rasulullah saw merasa belas terhadap penanggungan anakandanya itu.

Namun baginda amat tahu, sesungguhnya Allah memang menghendaki kesusahan bagi hamba-Nya sewaktu di dunia untuk membeli kesenangan di akhirat. Mereka yang rela bersusah payah dengan ujian di dunia demi mengharapkan keredhaan-Nya, mereka inilah yang mendapat tempat di sisi-Nya.Lalu dipujuknya Fatimah r.ha sambil memberikan harapan dengan janji-janji Allah. Baginda mengajarkan zikir, tahmid dan takbir yang apabila diamalkan, segala penanggungan dan bebanan hidup akan terasa ringan.

Ketaatannya kepada Sayidina Ali menyebabkan Allah SWT mengangkat darjatnya. Sayidatina Fatimah tidak pernah mengeluh dengan kekurangandan kemiskinan keluarga mereka. Tidak juga dia meminta-minta hingga menyusah-nyusahkan suaminya.

Dalam pada itu, kemiskinan tidak menghilang Sayidatina Fatimah untuk selalu bersedekah. Dia tidak sanggup untuk kenyang sendiri apabila ada orang lain yang kelaparan. Dia tidak rela hidup senang dikala orang lain menderita. Bahkan dia tidak pernah membiarkan pengemis melangkah dari pintu rumahnya tanpa memberikan sesuatu meskipun dirinya sendiri seringkelaparan.

Memang cocok sekali pasangan Sayidina Ali ini kerana Sayidina Ali sendiri lantaran kemurahan hatinya sehingga digelar sebagai 'Bapa kepada janda dan anak yatim' di Madinah.Namun, pernah suatu hari, Sayidina Fatimah telah menyebabkan Sayidina Ali tersentuh hati dengan kata-katanya. Menyedari kesilapannya, Sayidatina Fatimah segera meminta maaf berulang-ulang kali. Apabila dilihatnya air muka suaminya tidak juga berubah, lalu dengan berlari-lari anak dia mengelilingi Sayidina Ali. Tujuh puluh kali dia 'tawaf' sambil merayu-rayu memohon dimaafkan.

Melihatkan aksi Sayidatina Fatimah itu, tersenyumlah Sayidina Ali lantas memaafkan isterinya itu,
."Wahai Fatimah, kalaulah dikala itu engkau mati sedang Ali tidak memaafkanmu, nescaya aku tidak akan menyembahyangkan jenazahmu,"
Rasulullah SAW memberi amaran kepada puterinya itu apabila perkara itu sampai ke pengetahuan baginda. Begitu sekali kedudukan seorang suami yang ditetapkan Allah SWT sebagai pemimpin bagi seorang isteri. Betapa seorang isteri itu perlu berhati-hati dan sangat berhalus di saat berdepan dengan suami. Apa yang dilakukan Sayidina Fatimah itu bukanlah disengajakan.

Apatah lagi, bukan juga dia merungut-rungut, marah-marah, meninggi suara, bermasam muka, merajuk atau lain-lain keranah yang menyusahkan Sayidina Ali k.w. Pun Rasulullah SAW berkata begitu terhadapnya.Semasa perang Uhud, Sayidatina Fatimah telah turut sama merawat luka Rasulullah. Dia juga turut bersama Rasulullah semasa peristiwa penawanan Kota Makkah dan ketika ayahandanya mengerjakan 'Haji Wida' pada akhir tahun 11 Hijrah.

Dalam perjalanan haji terakhir ini Rasulullah SAW telahjatuh sakit. Sayidatina Fatimah tetap di sisi ayahandanya. Ketika itu Rasulullah membisikkan sesuatu ke telinga Fatimah r.ha yangmembuatkannya menangis, kemudian Nabi SAW membisikkan sesuatu lagi yang membuatkannya tersenyum.Dia menangis kerana ayahandanya telah membisikkan kepadanya berita kematian baginda. Namun, sewaktu ayahandanya menyatakan bahawa dialah orang pertama yang akan berkumpul dengan baginda di alam baqa', gembiralah hatinya.

Sayidatina Fatimah meninggal dunia enam bulansetelah kewafatan Nabi SAW, dalam usia 28 tahun dan dimakamkan di Perkuburan Baqi', Madinah.Begitu sekali wanita yang utama, agung dan namanya harum tercatat dalam al-Quran, disusah-susahkan hidupnya oleh Allah SWT. Sengaja dibuat begitu oleh Allah kerana Dia tahu bahawa dengan kesusahan itu, hamba-Nya akan lebih hampir kepada-Nya.

Begitulah juga dengan kehidupan wanita-wanita agung yang lain. Mereka tidak sempat berlaku sombong sertamembangga diri atau bersenang-senang. Sebaliknya, dengankesusahan-kesusahan itulah mereka dididik oleh Allah untuk sentiasa merasa sabar, redha, takut dengan dosa, tawadhuk (merendah diri), tawakkal dan lain-lain.

Ujian-ujian itulah yang sangat mendidik mereka agar bertaqwa kepada Allah SWT. Justeru, wanita yang berjaya di dunia dan di akhirat adalah wanita yang hatinya dekat dengan Allah, merasa terhibur dalam melakukan ketaatan terhadap-Nya, dan amat bersungguh-sungguh menjauhi larangan-Nya, biarpun diri mereka menderita.

Tuesday, June 14, 2011

cinta semakin mendalam dari hari ke hari tetapi perlu berlandaskan paksi Islam

Mencintaimu bukanlah sebuah pilihan..
Sebab hati tak mampu berpikir seperti logika..
Datang tiba-tiba… hasrat ingin selalu berdua..
Mencintaimu adalah rasa yang indah..

Mereka hanya bisa melarang tanpa mengerti..
Mereka hanya menolak tanpa berpikir bijak..
Mereka hanya tak mau tanpa menelusuri kedalaman batinku..
Mereka hanya bisa berpikir menurut mereka..

Mencintaimu adalah sebuah kurnia..
Meski kau ada dunia juga tak selalu indah..
Mencintaimu bangkitkan semangat sepenuh jiwa..
Hadapi hari-hari yang tak selalu cerah..

Semoga kelak mereka mampu mengerti..
Semoga kelak mereka dapat menjadi bijak..
Semoga kelak terbuka hati nurani..
Semoga kelak terbuka pintu bahagia seutuhnya

Friday, December 3, 2010

MOOD TERBARU

MENGHIAS BILIK BARU DENGAN IDEA DARI KEDAI PERABUT IKEA--------------